Apa yang Perlu Dibahas Tentang Hubungan?
Sumber gambar: pexels
Kamu nyaman atau tidak dengan lingkungan kerja, itu bicara tentang hubungan.
Kamu nyaman atau tidak dengan
pasanganmu, itu bicara tentang hubungan.
Kamu merasa terintimidasi atau
tidak dengan partner bisnis atau kerjamu, itu bicara tentang hubungan.
Kamu suka atau tidak kalau
tetanggamu datang ke rumah, itu bicara tentang hubungan.
Kamu selalu khawatir kalau-kalau
terjadi bencana alam, itu juga bicara tentang hubungan.
Ada terlalu banyak hal yang bisa
kita bahas mengenai hubungan.
Di dunia ini, tidak ada manusia
yang tidak menjalin hubungan dengan apapun atau siapapun. Meskipun dia berusaha
sekeras mungkin agar tidak terikat hubungan dengan siapapun, nyatanya tidak ada
manusia yang mampu hidup sebagai makhluk tunggal tanpa hubungan. Sekalipun seorang
yang paling introvert sekalipun,
tidak akan bisa tidak menjalin hubungan.
Pembahasan mengenai hubungan
tidak akan pernah habis sebelum peradaban manusia punah. Bagaimana tidak?
Hubungan manusia sendiri dapat dibagi menjadi tiga, yaitu hubungan manusia
dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dan dengan lingkungan. Oleh karena itu, tema
ini sangat menarik untuk dibahas.
1. Hubungan Manusia dengan Tuhan
Tuhan adalah causa prima. Sebagai Sang Pencipta alam semesta, termasuk kita
sebagai manusia yang diciptakan-Nya, sudah sepantasnya mendapatkan tempat
tertinggi di antara hubungan-hubungan kita. Hubungan yang kita jalin dengan
Tuhan idealnya merupakan hubungan yang paling dalam, sebab semua yang kita
miliki dalam hidup berasal dari-Nya.
Hubungan antara manusia dengan
Tuhan bukanlah hubungan biasa. Ada ikatan yang sangat dalam. Oleh karena itu ,
hubungan jenis ini sangat menentukan kualitas hubungan manusia dengan lainnya,
yakni hubungan dengan sesama manusia maupun hubungan manusia dengan
lingkungannya.
2. Hubungan Manusia dengan Sesama Manusia
Hubungan jenis kedua yang pasti dijalin
oleh manusia adalah hubungan dengan sesama manusia. Orang tua, saudara, teman
sekolah, teman kerja, tetangga, ataupun orang asing merupakan manusia-manusia
yang berinteraksi dengan kita.
Hubungannya pun terjalin dengan
berbagai macam motif. Ada yang menjalin hubungan karena kasih sayang, cinta, membutuhkan
bantuan, jual-beli, hutang-piutang, memberikan bantuan, kepedulian, dan
sebagainya. Maka nggak heran kalau
ada istilah “datang kalau ada butuhnya
saja”. Yang jelas, hubungan jenis ini merupakan bukti bahwa manusia adalah
makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani aktivitas
kehidupannya.
3. Hubungan Manusia dengan Lingkungannya
Sumber gambar: pexels. (Trentino-South Tyrol, Italy)
Jika kamu menyebutnya sebagai
hubungan antara manusia dengan alam, boleh juga. Lingkungan atau alam yang kita
tinggali ini juga memiliki hak untuk mendapatkan hubungan yang baik dengan
kita. Seperti apa hubungan manusia dengan aam yang baik itu?
Tuhan telah menyediakan Alam dan
lingkungan untuk kita agar dapat diberdayakan dengan baik dan benar. Air untuk
minum, udara untuk bernafas, tanah untuk ditinggali dan bercocok tanam, bahan
makanan untuk konsumsi, pemandangan untuk dinikmati menjadi wisata, gunung-gunung
untuk menjadi tiang pancang bumi, dan lain sebagainya.
Pemberdayaan alam dan lingkungan
yang dilakukan dengan tepat, akan mendatangkan manfaat. Namun sebaliknya,
pemberdayaan yang berlebihan dan tidak tepat justru dapat mengudang datangnya
bencana.
Dengan melihat apa saja yang sudah alam sediakan untuk kita, sudah sepantasnya kita juga menjaga alam dengan baik. Dengan demikian, akan tercipta keseimbangan antara kita dengan alam sehingga take and give itu dapat terus berlangsung. Ya, akan selalu ada timbal balik dari setiap perbuatan kita.
Penulis: Nanda Ramadhan
Komentar
Posting Komentar